Berita

Kematian Janggal Warga Lubuk Basung Dibahas di DPR RI, Keluarga Sangat Terpukul

×

Kematian Janggal Warga Lubuk Basung Dibahas di DPR RI, Keluarga Sangat Terpukul

Sebarkan artikel ini

Andre Rosiade : Pentingnya perhatian legislator terhadap kasus ini

Rahmat Faisandri (29 tahun), warga asal Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga menjadi korban penculikan dan penyiksaan saat merantau di Jakarta Timur. Foto: Istimewa

Arahrakyat.com – Komisi III DPR RI mengadakan audiensi terkait kasus kematian warga Lubuk Basung, Sumatera Barat, Rahmad Faisandri (29), dengan harapan agar penegak hukum segera mengusutnya secara tuntas.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat I, Andre Rosiade, menekankan pentingnya perhatian legislator terhadap kasus ini.

Audiensi berlangsung di ruang rapat Komisi III DPR, gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025). Pertemuan tersebut dihadiri oleh keluarga korban, koordinator kuasa hukum keluarga dari Sago MGP dan Partner, Mukti Ali, serta Andre Rosiade.

“Kedatangan kami, kami hanya memohon, meminta atensi agar kasus penganiayaan terhadap saudara kami, Rahmad Vaisandri, warga Sumatera Barat, dari Lubuk Basung, bisa mendapatkan keadilan,” ujar Andre.

Andre menjelaskan bahwa Rahmad, seorang perantau Minang, diduga mengalami penganiayaan hingga meninggal dunia di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Peristiwa tragis itu terjadi pada 20 Oktober 2024.

“Di mana terjadi penganiayaan pada tanggal 20 Oktober 2024 dan berujung Rahmad Vaisandri pada 24 Oktober mengembuskan napasnya dan sampai sekarang kasusnya masih terkatung-katung tiada ada kejelasan di Polsek Pasar Rebo di daerah hukum Polres Jakarta Timur,” kata Andre.

Ia menambahkan bahwa sebagai wakil rakyat yang menerima aspirasi dari masyarakat, dirinya meminta Komisi III DPR memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini.

“Kami sebagai anggota DPR yang mendapatkan aspirasi dari warga kami mencoba memohon ke Komisi III agar kasus ini bisa menjadi atensi. Dan benar-benar bisa diusut sehingga Saudara Rahmad Vaisandri mendapat keadilan,” pungkasnya.

Keluarga Sangat Terpukul

Ayahanda Rahmat, Bahtiar, mengaku sangat terpukul atas kabar kematian Rahmat. Dia sangat menyayangi anaknya.

“Setelah anak saya meninggal disiksa dengan cara dianiaya, semenjak kepergian anak saya sangat terpukul, Pak, sangat bersedih,” kata dia saat hadir dalam RDP yang digelar di Ruang Rapat Komisi III DPR RI.

Baca juga  Seorang Pengedar di Agam Diringkus, 39 Gram Sabu Diamankan

Sudah 6 tahun, Bahtiar menyebut, Rahmat jadi tulang punggung perekonomian keluarga. Dalam waktu dekat ini, padahal Rahmat sudah berencana pergi ke Jepang untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Akan tetapi, nasib berkata lain.

“Dia sangat dekat dengan kami apalagi dengan mamanya. Dia bercita-cita mau ke Jepang karena sudah 10 tahun bawa bus masih biasa-biasa saja, jadi mau mengubah nasib,” ucap dia.

“Mudah-mudahan saya dapat keadilan hukum,” lanjut dia.

Sebelumnya, Rahmat dituduh mencuri dan disiksa hingga meninggal dunia. Terdapat sejumlah luka pada bagian tubuhnya. Saat ditemui keluarga di RS Polri Kramat Jati, terdapat 29 jahitan di kepala, patah di bagian rahang, luka di punggung seperti bekas diseret, hingga tangan yang diduga bekas diikat.

Jenazah Rahmat dibawa ke kampung halaman di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, untuk dimakamkan oleh keluarga. Hingga kini, keluarga tidak terima Rahmat dituding dihajar massa karena melakukan pencurian. (AR-05)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *