Arahrakyat.com- Masyarakat Jorong Durian Kapeh, di Nagari Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengeluhkan kekhawatiran terhadap dampak abrasi Sungai Batang Tiku. Fenomena tersebut semakin mengancam pemukiman yang berada di sepanjang aliran sungai.
Keluhan ini disampaikan warga setempat saat mendapatkan kunjungan dari Tim Safari Ramadan (TSR) Kabupaten Agam di Masjid Al Falah, Sabtu (8/3).
Wali Nagari Durian Kapeh, Andri, dalam kesempatan tersebut menjelaskan, sungai yang mengalir di kawasan strategis ini terus mengalami penggerusan. Kondisi ini menyebabkan sejumlah kerugian, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bibir sungai, semakin terancam kehilangan rumah.
“Kami sangat khawatir dengan kondisi yang semakin buruk ini. Setiap tahun abrasi semakin meluas, dan dampaknya sangat meresahkan kami. Jika tidak segera ditangani, pemukiman warga akan terus terancam,” ungkap Andri.
Selain itu, Andri juga menyampaikan keluhan mengenai kondisi jembatan yang menghubungkan berbagai daerah di sepanjang jalur utama tersebut. Menurutnya, jembatan tersebut sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan, dan perlu segera dilakukan perbaikan untuk menjamin keselamatan warga.
“Selain abrasi, kami juga menghadapi masalah dengan jembatan utama yang sudah sangat rusak. Kami berharap pemerintah daerah bisa segera turun tangan untuk melakukan perbaikan jembatan dan juga melakukan normalisasi pada Sungai Batang Tiku,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
Dia menjelaskan bahwa sejumlah langkah koordinasi dengan dinas terkait akan segera dilakukan untuk mencari solusi terbaik yang dapat mengatasi permasalahan ini.
“Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk memperhatikan keluhan yang disampaikan oleh warga. Kami akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat merasa lebih aman dan kondisi lingkungan dapat kembali stabil,” ujar Muhammad Iqbal.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati juga mengingatkan bahwa penanganan masalah infrastruktur seperti ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait agar solusi yang ditemukan bisa efektif dan berkelanjutan.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah, diharapkan masalah abrasi Sungai Batang Tiku dapat segera ditangani secara serius, demi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat yang terdampak.