BeritaDaerah

Kesehatan Ibu Hamil jadi Faktor Kunci Atasi Stunting

×

Kesehatan Ibu Hamil jadi Faktor Kunci Atasi Stunting

Sebarkan artikel ini

Arahrakyat.com– Pemerintah Kabupaten Agam menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan tema “Percepatan Penurunan Stunting Menuju Pencapaian Akhir Kinerja” di Aula Bappeda Agam, Selasa (12/11). Rakor ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar-instansi terkait dalam mengatasi masalah stunting di kabupaten itu.

Ketua TPPS Agam yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Agam, Edi Busti menegaskan bahwa persoalan stunting merupakan tanggung jawab bersama dari semua pemangku kepentingan. Menurutnya, masa tumbuh kembang anak sangat ditentukan sejak kehamilan, sehingga perhatian pada kesehatan ibu hamil menjadi faktor kunci dalam mencegah masalah stunting yang bisa berdampak jangka panjang.

“Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak harus dilakukan dengan mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Setiap OPD pengampu, mulai dari Dinas Dalduk KB, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, hingga Bappeda, harus berperan aktif. Selain itu, OPD pendukung seperti Dinas Pekerjaan Umum yang menangani persoalan air bersih, camat dan jajaran pemerintahan nagari juga harus terlibat,” jelas Edi Busti.

Ia menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antarlini untuk menciptakan penanganan stunting yang efektif dan menyeluruh. Edi Busti juga menambahkan bahwa Pemkab Agam telah mengatur setiap kegiatan sesuai arahan Presiden, mulai dari tingkat pusat hingga ke nagari.

“Ada panduan alokasi dana negara yang diarahkan untuk mengurangi angka kemiskinan dan stunting, yang menjadi pedoman bagi pemerintah daerah. Sinkronisasi dari pusat hingga ke nagari ini diharapkan mempercepat pembangunan dan membantu mewujudkan Indonesia Emas lebih cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Agam, Endrizal, menggarisbawahi pentingnya sinkronisasi data terkait gizi dan kesehatan ibu hamil di wilayah masing-masing. Ia meminta setiap OPD untuk menjalankan program yang langsung menyentuh masyarakat, serta menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menyelesaikan masalah stunting.

Baca juga  Tradisi Rakik-Rakik Maninjau Diusulkan Masuk Kharisma Event Nusantara 2025

Endrizal juga menyarankan solusi inovatif berupa gerakan “Cari Anak Kemenakan” di mana pejabat eselon II bertanggungjawab atas tiga anak, dan eselon III bertanggungjawab atas satu anak. “Dengan cara ini, kita bisa memastikan perhatian terhadap gizi anak secara langsung dan konkret,” tambahnya.

Endrizal berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif dalam pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2030, khususnya di kecamatan yang masuk zona merah stunting.

Melalui Rakor TPPS ini, diharapkan seluruh instansi dan pemangku kepentingan dapat bersinergi secara optimal dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Agam, demi kesejahteraan dan masa depan generasi mendatang. (AR-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *