Arahrakyat.com- Satwa liar jenis Harimau Sumatera yang diduga sempat memangsa ternak warga Taruyan, Nagari Tigobalai, Kecamatan Matur, Agam, akhirnya terperangkap kandang jebak yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Rabu (12/3).
Satwa bernama latin Panthera Tigris Sumatrae itu sudah dievakuasi ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi saat ini. Si inyiak belang ini dilaporkan masuk perangkap jebak, Selasa malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra mengatakan, harimau tersebut berkelamin betina dengan usia sekitar 3-4 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, ini menjadi harimau ketiga yang dievakuasi BKSDA dalam kondisi hidup.
“Harimau masih remaja dan belum pernah melahirkan. Harimau ketiga ini diberi nama Simaung,” kata Ade.
Ia melanjutkan, harimau dalam kondisi sehat, hanya saja dalam kondisi cacat, diduga akibat terkena jerat. Salah satu jari kaki depan sebelah kiri dalam keadaan buntung. Hal ini menyebabkan harimau tersebut berjalan dengan tidak sempurna.
Menurut Ade, kondisi fisik tidak sempurna itu membuat tingkat survival atau berburu mangsa Simaung menurun. Sehingga membuatnya cenderung berkeliaran di permukiman warga dan mencari mangsa yang lebih mudah berupa ternak.
“Saat ini, Simaung telah kita evakuasi ke TMSBK Bukittinggi untuk diobservasi sampai bisa bertahan hidup di habitatnya. Namun ini butuh pengamatan hingga beberapa bulan ke depan,” jelasnya.
Kondisi cacat Simaung akan menjadi kajian lebih lanjut untuk mempelajari sejauh mana kemampuan berburu mangsanya. Jika tetap kesulitan, maka pilihannya cenderung untuk dititipkan di TMSBK sebagai indukan.
“Kita akan melihat dan terus mengamati nantinya. Apabila tidak mampu berburu maka akan dititipkan saja di TMSBK untuk indukan,” sebut Ade. (AR-02)