DaerahKesehatan

692 Kasus TBC Ditemukan di Agam, Aksi Pencegahan Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral

×

692 Kasus TBC Ditemukan di Agam, Aksi Pencegahan Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral

Sebarkan artikel ini
Tim Percepatan Penanggulangan TBC tingkat Kabupaten Agam mengadakan pertemuan

Arahrakyat.com– Dalam upaya memperkuat respons terhadap penyebaran tuberkulosis (TBC), Tim Percepatan Penanggulangan TBC tingkat Kabupaten Agam mengadakan pertemuan di Aula Dinas Kesehatan, Kamis (24/10).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk merumuskan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr Hendri Rusdian, menggarisbawahi bahwa TBC adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius, memerlukan perhatian yang mendalam dan penanganan jangka panjang.

“Penyakit ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi penderitanya,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, dr Hendri menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), puskesmas, rumah sakit, serta keterlibatan komunitas.

“Kami berharap RAD ini dapat memperkuat koordinasi dan mendorong sosialisasi serta deteksi dini bagi penderita TBC,” tuturnya.

Dikatakan, Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam hal jumlah penderita TBC. Di Kabupaten Agam, tercatat 692 kasus TBC, dengan 643 di antaranya sudah menjalani pengobatan, sementara 49 lainnya masih dalam proses penyembuhan.

“Target nasional adalah menurunkan angka TBC hingga 60 persen pada tahun 2030. Penyakit ini dapat disembuhkan asalkan pasien mengikuti pengobatan dengan disiplin,” katanya.

Pertemuan ini juga membahas tentang perlunya regulasi untuk tim percepatan penanggulangan TBC, peningkatan kapasitas tenaga medis, serta penambahan fasilitas layanan khusus untuk TBC di lokasi-lokasi tertentu.

Selain itu, keterlibatan organisasi masyarakat akan diperkuat untuk memperluas kampanye kesadaran tentang bahaya TBC serta pentingnya pengobatan yang tepat waktu.

Sementara, narasumber kegiatan, Ratna Dewi, Kasi P2M Dinas Kesehatan Sumbar, Ratna Dewi menekankan urgensi dari RAD untuk menurunkan jumlah penderita TBC secara signifikan.

“Pencegahan TBC adalah tanggung jawab bersama. Dengan RAD ini, kami berharap dapat menurunkan angka penularan di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Agam,” paparnya.

Baca juga  7 Tips Agar Tidak Dehidrasi saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

Diharapkan, RAD pencegahan TBC ini segera disahkan dan diimplementasikan, menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menjadi contoh dalam pengendalian TBC di Indonesia. (AR-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *