ARAHRAKYAT– Festival budaya Manikam Jajak Buya Hamka 2 sukses digelar di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Minggu (27/7). Kegiatan ini menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan keteladanan Buya Hamka, ulama besar sekaligus sastrawan nasional kelahiran Minangkabau.
Festival yang diinisiasi oleh Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) ini menampilkan sepuluh grup kesenian tradisional dari berbagai nagari di sekitar Danau Maninjau.
Kegiatan diawali dengan arak-arakan Bajamba Bundo Kanduang Nagari Sungai Batang bersama para tamu undangan, diiringi Tambua Tansa, menuju Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
“Ini adalah upaya kami dalam melestarikan budaya sekaligus mengenang dan meneladani perjuangan Buya Hamka. Alhamdulillah, acara berjalan lancar berkat dukungan banyak pihak,” ujar Fajri Datuak Mangkuto Nan Basa, Koordinator Acara.
Buya Hamka yang lahir pada 17 Februari 1908 di Tanah Sirah, Sungai Batang, merupakan tokoh multitalenta: ulama, sastrawan, jurnalis, politisi, dan pemikir Islam. Ia wafat pada 24 Juli 1981 dan hingga kini karya-karyanya masih menjadi rujukan di tingkat nasional maupun internasional.
Di antaranya novel legendaris Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Merantau ke Deli, serta kitab tafsir Al-Azhar dan karya-karya pemikiran seperti Filsafat Hidup dan Sejarah Umat Islam.
Festival ini merupakan kelanjutan dari event pertama pada Desember 2024 lalu. Sebelumnya, KPGH juga sukses menyelenggarakan Festival Rinyuak (2019 dan 2020), serta Kemah Bakti Napak Tilas Buya Hamka (2019, 2022, dan 2024).
Dukungan kuat datang dari anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, R. Datuak Tambijo, melalui Dana Pokir yang disalurkan ke Dinas Kebudayaan Provinsi. Ia hadir langsung bersama Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, yang turut memberikan apresiasi.
“Buya Hamka adalah tokoh teladan kita semua. Warisannya harus terus hidup dalam jiwa generasi muda. Seni dan budaya bisa menjadi sarana dakwah yang penuh makna,” ujar R. Datuak Tambijo dari Partai Amanat Nasional (PAN), Dapil 4 Sumatera Barat.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2027 tentang Pemajuan Kebudayaan, sekaligus penguatan amanat konstitusi dalam Pasal 18 UUD 1945.
“Kami sangat mengapresiasi semangat pelestarian budaya lokal seperti ini. Festival ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada tokoh sejarah, tapi juga memperkuat jati diri daerah dan bangsa,” ujar Jefrinal.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Agam, yakni Kepala DPMN Agam Handria Asmi, Kepala Disdikbud Agam Taslim, Camat Tanjung Raya Al Hafidz, Kapolsek Tanjung Raya AKP Muzakar, serta para wali nagari se-Kecamatan Tanjung Raya.
Festival Manikam Jajak Buya Hamka 2 menjadi simbol bahwa warisan keteladanan dan budaya Buya Hamka masih hidup dan relevan.
Melalui seni, adat, dan nilai lokal, masyarakat Sungai Batang membuktikan bahwa jejak Buya Hamka tidak hanya tertulis dalam buku, tetapi terus tumbuh dalam kehidupan sosial generasi muda.