Berita

Antisipasi Krisis, Agam Tambah 8 Ton Cadangan Pangan

×

Antisipasi Krisis, Agam Tambah 8 Ton Cadangan Pangan

Sebarkan artikel ini

ARAHRAKYAT– Pemerintah Kabupaten Agam kembali menambah persediaan cadangan beras sebanyak 8 ton tahun ini. Beras itu dititipkan ke Perum Bulog dan disediakan untuk mengantisipasi kelangkaan pangan di daerah itu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam, Rosva Deswira mengatakan, kelangkaan pangan itu bisa disebabkan beberapa faktor. Mulai dari bencana alam, inflasi dan krisis ekonomi hingga konflik sosial.

“Kita menyiapkan cadangan pangan untuk mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi krisis pangan di daerah. Kondisi ini bisa dipicu akibat dampak bencana alam, inflasi, gagal panen atau faktor lainnya,” kata Rosva, Senin (23/6).

Badan Pangan Nasional (Bapanas) sendiri, lanjut Kadis, sejatinya sudah menetapkan target cadangan pangan bagi Agam di angka 88,66 ton. Namun dengan tambahan 8 ton itu, Agam baru memiliki stok cadangan pangan sebanyak 24,4 ton tahun ini.

Meski belum menyiapkan cadangan pangan sesuai yang ditargetkan pusat, namun Pemkab Agam berkomitmen tiap tahun selalu menambah persediaan. Jumlah yang disediakan juga sesuai dengan kesanggupan keuangan daerah.

“Pada 2024 lalu kita tambah 6 ton, tahun ini 8 ton dan saat ini jumlah cadangan pangan kita sudah 24,4 ton. Tiap tahun akan terus kita tambah sesuai kemampuan keuangan daerah,” katanya.

Rosva menekankan, cadangan pangan berperan penting dalam menjamin ketersediaan pasokan, stabilitas pasokan dan harga pangan, serta dalam menghadapi situasi darurat bencana alam. Cadangan pangan juga berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat tragedi bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi pada 11 Mei 2024 lalu, tambah Rosva, pemerintah daerah sempat menyalurkan 3 ton cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama masa tanggap darurat.

“Ini salah satu instrumen penting cadangan pangan dalam menghadapi bencana alam. Menjamin ketersediaan pasokan pangan masyarakat di tengah kondisi darurat,” simpulnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *