ARAHRAKYAT– Kementerian Agama (Kemenag) Batam, Provinsi Kepulauan Riau melakukan inovasi terbaru. Pada Tahun ajaran 2025-2026, seluruh Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayah setempat akan ada mata pelajaran membaca kitab kuning.
Hal itu sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran nantinya, pihaknya menyelenggarakan pelatihan metode amtsilati. Kegiatan ini dilaksankan Senin – Selasa (9-10 Juni 2025) dan diikuti sebanyak 34 guru MI madrasah se Kota Batam.
Ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MI, Kota Batam, Sudarsono Limbong, mengucapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah kawan-kawan majelis guru yang ikut kegiatan ini sangat bersemangat. Insyaallah menerapan metode ini akan kita laksanakan pada tahun ajaran mendatang, di seluruh MI se Kota Batam,” ujarnya.
Menurutnya penerapan metode ini adalah salah satu inovasi untuk kemajuan pendidikan di Kota Batam.
“Mudah-mudahan guru-guru kita yang mengikuti kegiatan bisa menyerap ilmu dengan baik dan nantinya bisa diterapkan di Madrasah masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Batam, H. Budi Darmawan, menekankan pentingnya penguasaan metode Amtsilati dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.
“Program Amtsilati sangat kita butuhkan, karena saat ini dunia serba terbatas oleh waktu, teknologi, dan tantangan moral. Melalui pelatihan ini, guru tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga memperkuat misi membentuk generasi yang cerdas dan berakhlak,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Budi juga menekankan alasan pelatihan ini difokuskan di tingkat MI. Menurutnya, pendidikan dasar adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter dan literasi keagamaan.
“Kita dorong metode Amtsilati di tingkat MI karena dari sinilah pendidikan karakter dapat ditanamkan sejak dini. Ini adalah pondasi untuk jenjang pendidikan berikutnya,” lanjutnya.
Ia mengajak juga seluruh peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan penuh keikhlasan, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
“Ikhlaskan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kegiatan ini. Yakinlah bahwa ini bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk anak-anak didik kita. Niatkan untuk memberi yang terbaik dalam membangun generasi terbaik di Kota Batam,” tutupnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru mampu mengimplementasikan metode Amtsilati dalam pembelajaran sehari-hari di madrasah, serta turut memperkuat peran madrasah dalam membentuk pribadi peserta didik yang religius, cerdas, dan mandiri.
Untuk diketahui, Metode Amtsilati adalah salah satu metode pembelajaran bahasa Arab yang dikembangkan untuk mempermudah proses belajar bahasa Arab.
Metode ini menggunakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, dengan fokus pada mempelajari contoh kalimat (amtsilah) sebagai dasar untuk memahami struktur kalimat.
Dengan mempelajari contoh kalimat, siswa dapat memahami pola-pola kalimat dan mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis dengan menggunakan struktur kalimat yang telah dipelajari.
Metode Amtsilati ini telah banyak diterapkan di pesantren dan madrasah di Indonesia. dan Tahun ajaran kedepannya juga akan diterapkan di MI se Kota Batam.