ARAHRAKYAT– Penanganan bencana di Agam saat ini memasuki fase paling krusial. Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni turun langsung ke Salarehaia, Minggu (30/11), memastikan seluruh proses evakuasi dan tanggap darurat berjalan cepat dan terkoordinasi. Ia datang bersama Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan diterima Sekkab Agam Mhd Lutfi AR.
Sejak pagi, rombongan meninjau titik-titik terparah banjir bandang dan menyambangi ratusan pengungsi di SDN 05 Kayupasak. Di sana, Menteri berdialog dengan warga yang masih trauma. “Baru saja kami mengevakuasi dua jenazah. Hari ini fokus utama kita adalah tanggap darurat,” ujarnya.
Raja Juli menyebut pemerintah pusat, TNI–Polri, hingga para psikolog diterjunkan memperkuat penanganan dan pemulihan mental warga. Kekinian lima psikolog dari Riau telah tiba, dan tambahan 34 lainnya segera menyusul. “Ini duka kita bersama,” ucapnya.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan pengerahan bantuan personel adalah instruksi langsung Kapolri. “Kami sudah mengirim 390 personel, termasuk Brimob dan Samapta, serta dua ekskavator yang kini bekerja di lokasi,” jelasnya. Mabes Polri juga mendirikan posko identifikasi dan command center.
Dalam kunjungannya, Menteri Kehutanan menyerahkan 180 paket sembako berisi kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Logistik Disalurkan ke Titik-titik Krisis
Sehari sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy bersama Pangdam I/BB dan Kapolda Sumbar meninjau wilayah terdampak di Palembayan. Rombongan didampingi Bupati Agam Benni Warlis menyalurkan logistik, sembako, dan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi sejak galodo menghantam Kamis sore.
Penyaluran dilakukan terkoordinasi agar bantuan segera sampai ke titik-titik yang terputus aksesnya. Rombongan kemudian menuju Masjid Nurul Hikmah, Salarehaia Utara, lokasi identifikasi jenazah korban.
“Fokus kita keselamatan warga. Dengan tambahan dapur umum dan logistik, kita harap kebutuhan dasar pengungsi dapat tertangani,” kata Bupati.






